29 September 2008

Ranking Webometrics Juli 2008: Unpad ke- 4110

Nugraha Setiawan

Perankingan perguruan tinggi yang paling mutakhir dilakukan oleh Webometrics, telah dilakukan pada bulan Juli 2008, selanjutnya akan dilakukan perankingan kembali pada bulan Januari 2009. Dari sekitar 16.000 perguruan tinggi di dunia ternyata Unpad hanya menduduki ranking ke-4110 saja. Walaupun perankingan yang dilakukan Webometrics bukan untuk menilai kinerja institusi, tetapi hanya untuk menilai kinerja bagaimana universitas tersebut mempublikasikan dirinya di jagat maya, namun menurut saya hal itu sangat penting untuk menjadi perhatian, kalau Unpad ingin lebih dikenal oleh masyarakat dunia. Apalagi Unpad telah mencanangkan menjadi World Class University.

Di tingkat Asia saja Unpad tidak masuk ranking 100 besar, perguruan tinggi Indonesia yang masuk peringkat hanya UGM (ranking 74 Asia, 819 dunia) dan ITB (ranking 78 Asia, 826 dunia). Bahkan di tingkat nasional, Unpad hanya menduduki ranking ke-16, dikalahkan oleh USU, Unhas, bahkan Universitas Lampung.

Dalam metodologinya Webometrics memakai 4 kriteria penilaian. 1. Size (S), banyaknya halaman yang dapat dicari oleh searching engine Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead. 2. Visibility (V), banyaknya unique external links yang dapat diakses. 3. Rich File (R), penilaian terhadap aktivitas akademik dan banyaknya publikasi baik dalam bentuk pdf, ps, doc, maupun ppt. 4. Scholar (Sc), banyaknya paper, laporan penelitian, dan sitasi.

Untuk masing-masing kriteria, Unpad memiliki ranking: 3156 (S), 3689 (V), 5141 (R), dan 8712 (Sc). Jadi yang perlu banyak mendapat perhatian, Unpad dalam situsnya harus lebih memperbanyak mempublikasikan karya ilmiah, hasil penelitian, dan karya-karya akademik lainnya yang bermutu agar banyak disitasi orang.

27 September 2008

Unpad Resmi Menjadi PTN yang Menerapkan PK-BLU secara Penuh

Unpad resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PTN yang menerapkan PK-BLU) secara Penuh. Ketetapan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 260/KMK.05/2008 tentang Penetapan Universitas Padjadjaran pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, tertanggal 15 September 2008, ditandatangani oleh Menteri Keuangan.

PK-BLU secara penuh memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan pada Unpad, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang PK-BLU dan Peraturan Pelaksanaannya. Unpad pun wajib menyusun sistem akuntansi paling lambat dua tahun setelah ditetapkan menjadi BLU. Perlu ditegaskan kembali bahwa hingga saat ini Unpad tetap sebagai PTN yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Namun dimulai sejak SK Menkeu tersebut ditetapkan, Unpad menjadi PTN yang menerapkan PK-BLU secara Penuh.

Dengan menerapkan PK-BLU, walaupun ada keleluasaan tetapi tidak berarti bebas tanpa pengawasan. Berdasarkan PP No.23/2005 Pasal 32 ayat (1), pejabat pengelola BLU terdiri atas pemimpin; pejabat keuangan; dan pelaksana teknis. Adapun keberadaan Dewan Pengawas dijamin Pasal 34 ayat (3). Berkaitan dengan hal ini, Dewan Pengawas terdiri dari Depkeu, Depdiknas, dan masyarakat umum, yang di-SK-kan oleh Mendiknas setelah mendapatkan persetujuan Menkeu.

Bagi Unpad sendiri, dengan status PTN yang menerapkan PK-BLU adalah sarana latihan untuk persiapan menuju Badan Hukum Pendidikan, jika nanti undang-undangnya sudah keluar.

Sumber: http://www.unpad.ac.id/

24 September 2008

Kalender Akademik Fakultas Peternakan Unpad Semester Ganjil 2008/2009

1. Herregsitrasi Mahasiswa : 19 Agust - 27 Agust 2008
2. Penerimaan Mahasiswa Baru di Fak : 19 Agust - 24 Agust 2008
3. Batas Akhir Pengajuan Cuti Akademik : 19 Sep 2008
4. Bimbingan Akademik (Perwalian) : 19 Agust - 25 Agust 2008
5. Masa Perkuliahan : 01 Sep - 19 Des 2008
6. Dies Natalis : 11 Sep 2008
7. Batas Akhir Perubahan KRS : 19 Sep 2008
8. Wisuda ke-4 : 26 Agust - 29 Agust 2008
9. Libur Idul Fitri : 29 Sep - 05 Okt 2008
10. U T S : 27 Okt - 07 Nop 2008
11. Wisuda ke-1 : 25 Nop - 27 Nop 2008
12. Minggu Tenang : 22 Des - 02 Jan 2009
13. U A S : 05 Jan - 16 Jan 2009
14. Pengumuman Hasil Ujian : 19 Jan - 30 Jan 2009
15. Self Assesment : 25 Feb 2009

Sumber: http://www.unpad.ac.id/

05 September 2008

Kuliah 1, 01/09/2008: Komunikasi Pembangunan

Perkuliahan Komunikasi Pembangunan semester ganjil tahun ajaran 2008/2009, dimulai pada hari Senin 1 September 2008.
Kuliah pertama dilakukan bersama-sama yang diikuti oleh semua dosen dan mahasiswa dari seluruh kelas paralel (A, B, C, D, E).

Khusus kegiatan perkuliahan Kelas D, selanjutnya akan dilaksanakan pada:Hari Senin, pukul 08.00-09.40, tempat R4 L3 G3, Dosen Nugraha Setiawan, Peserta Angkatan 2007 mulai no. NPM: 0151-0200

Rencana Perkuliahan:
01/09/2008 : Pengantar Perkuliahan
08/09/2008 : Latar Belakang, Teminologi, dan Falsafah Komunikasi
15/09/2008 : Rumusan Pembangunan
22/09/2008 : Fungsi dan Prinsip Komunikasi
13/10/2008 : Model dan Fidelity Komunikasi
20/10/2008 : UTS
27/10/2008 : Teori dan Konsep Komunikasi Pembangunan
03/11/2008 : Sistem Sosial, Matrik Komunikasi, dan Perubahan Sosial
10/11/2008 : Perubahan pada Tk. Individu dan Laju Adopsi
17/11/2008 : Difusi Inovasi, Kategori Adopter, dan Agen Pembaharu
24/11/2008 : Keputusan Kolektif dan Kekuasaan, Dampak Inovasi
01/12/2008 : Pedekatan dan Model Komunikasi Pembangunan
15/12/2008 : Diskusi
22/12/2008 : Diskusi

01 September 2008

Labor Structure and Labor Force Participation Rate in Rural of Indonesia: Analyse of Sakernas (National Labor Force Survey) 2006.

Nugraha Setiawan
Jurnal Sosio Ekonomika, Vol.13, No.1, pp.31-39

Abstract
The study is aimed at analyzing labor structure in rural area, by carrying out study on working age population, labor force, and labor force participation rate. Secondary data analysis approach was used in this study. The data form Sakernas (National Labor Force Survey) 2006 was analyzed by a descriptive statistical analysis. The result of the study showed that proportion of working age population and labor force in rural area it was more younger and lower education than urban area. However, if we take look at rural labor force participation rate was more higher than urban area, in the all of age and education attainment groups.
Keywords: age, education, labor force, labor force participation rate, rural.

Abstrak
Tulisan ini bertujuan mengkaji struktur ketenagakerjaan di pedesaan yang dirinci atas aspek tenaga kerja, angkatan kerja, dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Metode studi yang digunakan adalah model pendekatan analisis data sekunder, melalui pemahaman data ketenagakerjaan dengan memakai teknik analisis statistika deskriptif terhadap data dasar yang berasal dari hasil Survey Angkatan Kerja Nasional 2006. Hasil kajian menunjukkan, tenaga kerja dan angkatan kerja di pedesaan umumnya terdiri atas tenaga kerja muda dengan tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan di perkotaan, namun demikian tingkat partisipasi angkatan kerja di pedesaan angkanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkotaan pada semua kelompok umur dan tingkat pendidikan.
Kata Kunci: umur, pendidikan, angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, pedesaan.

Struktur Umur Serta Tingkat Pendidikan Penganggur Baru dan Tingkat Pengangguran di Indonesia

Nugraha Setiawan
Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Padjadjaran

Penganggur baru di pedesaan proporsinya lebih sedikit dibandingkan dengan di perkotaan, walau perbedaannya tidak terlampau jomplang. Kondisi ini berbeda dengan penganggur ulangan yang pernah bekerja, dimana proporsi mereka yang berada di daerah pedesaan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan di perkotaan.
Jika dilihat dari struktur umur, penganggur baru lebih didominasi oleh mereka yang berumur muda, dibandingkan dengan penganggur yang pernah bekerja. Keadaan tersebut terlihat sama, baik di pedesaan maupun perkotaan. Sedangkan, jika ditinjau dari aspek tingkat pendidikan, penganggur baru memiliki kualifikasi yang lebih bagus dari para penganggur lama, baik di pedesaan maupun diperkotaan.
Berdasarkan perhitungan tingkat pengangguran, ternyata di wilayah pedesaan tingkat penganggurannya lebih rendah, dibandingkan dengan di perkotaan. Kemungkinan besar diakibatkan banyaknya migran pencari kerja dari pedesaan yang mencari kerja di kota. Dilihat dari struktur umur, tingkat pengangguran yang tinggi berada pada mereka yang berumur muda. Sedangkan dari sisi pendidikan, yang memiliki tingkat pengagguran tinggi adalah pada kelompok SLTP dan SLTA.
Rekomendasi yang bisa disampaikan terhadap kondisi tersebut antara lain: Penanganan masalah pengangguran baru perlu ditangani secara lebih spesifik, karena memiliki karakteristik yang berlainan dengan penganggur yang pernah bekerja. Misalnya mempertimbangkan, bahwa mereka masih belum memiliki pengalaman kerja dan pada umumnya masih muda tetapi lebih berpendidikan.
Supaya tidak menambah beban kota, dengan banyaknya migran pencari kerja yang datang ke perkotaan, perlu dilakukan upaya pengembangan lapangan kerja di pedesaan, antara lain melalui pembangunan agroindustri berskala kecil yang banyak menyerap pekerja. Dengan demikian para penganggur baru tidak mengalir ke perkotaan, dan juga menarik penganggur lain yang berada di kota untuk mau bekerja di pedesaan.

The Trend of Animal Protein Consumption in Indonesia: Data Analysis of 2002-2005 National Socio Economic Survey

Nugraha Setiawan
Jurnal Ilmu Ternak, Vol.6, No.1, pp.68-74

Abstract
The study is aimed at analyzing trend of animal protein consumption in Indonesia from 2002 to 2006, by carrying out indepth study on animal protein source. Secondary data analysis approach was used in this study. The data was analyzed by a descriptive statistical analysis. The result of the study showed there is a tendency of increasing on protein consumption in Indonesia. However if we take look at its source, animal protein consumption still has not been provided enough yet. Most of consumed animal protein was from fishery product, even though there was an increasing tendency of protein concumption from livestock product. Initially, the source of consumed protein was from milk and egg but then its turned to meet.
Keywords: consumption, animal protein.

Abstrak
Tulisan ini bertujuan mengkaji perkembangan konsumsi protein hewani di Indonesia antara tahun 2002-2005, dengan melakukan pendalaman pada sumber protein asal ternak. Metode studi memakai pendekatan penelaahan data sekunder, dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan, telah terjadi peningkatan konsumsi protein. Namun jika dilihat dari sumbernya, konsumsi protein hewani masih kurang memadai. Sebagian besar protein hewani yang dikonsumsi berasal dari produk perikanan, walaupun ada kecenderungan konsumsi protein yang berasal dari produk peternakan semakin meningkat. Pada awalnya, yang lebih banyak dikonsumsi adalah protein yang berasal dari telur dan susu, tetapi kemudian berubah menjadi lebih banyak bersumber dari daging.
Kata Kunci: konsumsi, protein hewani.