11 Mei 2008

Penduduk yang Terabaikan

Nugraha Setiawan

Memang aneh di negara kita ini, katanya pembangunan itu akhir-akhirnya ditujukan untuk menyejahterakan penduduk. Namun apa yang terjadi, sejak jaman penjajahan hingga saat ini, kebijakan yang dibuat pemerintah, kalau kita boleh jujur, masih menempatkan penduduk sebagai objek dari kebijakan itu sendiri, bukannya menjadi subjek dari kebijakan yang dibuat.
Coba renungkan dengan hati yang jernih dan jujur. Kebijakan Ujian Akhir Nasional untuk anak-anak kita yang masih sekolah di SMP dan SMA, apakah betul untuk meningkatkan mutu pendidikan, untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, atau hanya terkait dengan keinginan departemen yang mengurus pendidikan untuk tetap bisa mengelola anggaran yang besarnya mencapai setengah triliun rupiah lebih?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan pendapat anda.
Pandangan saya, sebagai pelajar, pelaksanaan UN bukan merupakan cara untuk membangun Sumbar Daya Manusia yang lebih baik untuk Indonesia. Apalagi nilai kelulusan selalu ditambah setiap tahun dan kini tidak ada lagi UN susulan untuk siswa yang nilainya dibawah rata-rata. Karena siswa takut tidak lulus dan guru akan malu bila siswanya tidak lulus, banyak, bahkan hapir seluruh (menurut saya seluruh) sekolah di Indonesia menggunakan 'berbagai' cara untuk mendapatkan kelulusan.
Dan hal tersebut tidak akan dapat membuat SDM di Indonesia lebih baik. Malah membuatnya semakin buruk.